Meski transaksi bahan bakar itu merugikan Pertamina karena utang bahan bakar Garuda mencapai Rp12 triliun, Dahlan menilai BUMN di sektor energi telah menyelamatkan bisnis Garuda.
Bahkan, maskapai penerbangan pelat merah itu bergantung pada bahan bakar yang di supply Pertamina. Menurutnya, Garuda akan baik-baik saja sepanjang perseroan terus memberi bahan bakar.
"Maka nyawa Garuda Indonesia sebenarnya ada di tangan Pertamina, bukan di perusahaan penyewa pesawat di Amerika atau Eropa," ungkap Dahlan.