GRESIK, iNews.id - Ground breaking Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik resmi dilakukan hari ini, Selasa (12/10/2021). KEK Gresik yang salah satu kegiatan utamanya adalah membangun slelter tembaga tersebut, bakal menyerap 40.000 tenaga kerja.
Pernyataan itu, disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, dalam laporannya di hadapan Presiden Joko Widodo pada acara Ground Breaking KEK Gresik, di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/10/2021).
Menurut Airlangga, KEK Gresik yang ditetapkan pada 28 Juni 2021 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2021 tersebut, memilki lahan luas total sebesar 2.167 Ha dengan target nilai investasi dalam 5 tahun pertama sebesar Rp71 triliun.
Kegiatan utama dari KEK Gresik meliputi Industri Metal (Smelter), Industri Elektronik, Industri Kimia, Industri Energi dan Logistik. PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan anchor tenant KEK Gresik dengan investasi pembangunan smelter mencapai Rp42 triliun dengan off takers ekspor
maupun domestik.
"Kapasitas smelter yang dibangun ini nantinya mampu mengolah 1,7 juta ton
konsentrat tembaga per tahunnya, dan ini merupakan kapasitas single line terbesar di dunia. Hal tersebut tentu saja nantinya akan memberikan kontribusi positif terhadap nilai ekspor lndonesia maupun substitusi impor,” ujar Airlangga.