"Dan yang terutama yang memiliki potensi besar adalah kelapa. Kita memiliki luas lahan 3,8 juta, untuk kelapa. Dengan produksi 2,8 juta ton per tahun, ini sangat besar sekali," katanya.
Sebagai negara nomor dua dunia yang memproduksi kelapa, Jokowi menyebut bahwa nilai ekspor yang dihasilkan mencapai 1,55 miliar dolar AS.
"Ini juga sebuah angka yang sangat besar dan bisa ditingkatkan lagi kalo kita serius. Kita mau menseriusi urusan yang berkaitan dengan kelapa," ujar Jokowi.
Jokowi mengungkapkan, terdapat ada dua hal yang penting untuk dilakukan terkait produksi kelapam yakni meningkatkan produksi kelapa dan hilirisasi untuk menaikkan nilai tambah.
"Peningkatan produksi saya kira saya tidak ingin menyampaikan, bapak ibu jauh lebih tau dari saya, tapi menurut saya kualitas bibit itu sangat penting. Dan yang kedua pemeliharaan sangat penting. Biasanya kita nanam, biarin, berbuah baru diambil. Ga ada yang namanya pemeliharaan. Yang ketiga metode cara panen," tuturnya.