“Langkah tersebut diperlukan untuk meningkatkan keuntungan bank, karena prakiraan ekonomi menunjukkan masa depan yang menantang bagi prospek perbankan, terlebih pada bisnis yang berfokus di Asia,” kata CEO Noel Quinn.
Pada Agustus, HSBC mengatakan kerugian pinjamannya untuk tahun ini akan melampaui perkiraan 13 miliar dolar AS, karena Covid-19 terus menghantam pelanggan ritel dan korporat bank di seluruh dunia. Sementara bisnis perbankan komersial HSBC terus menyediakan pinjaman dan layanan lainnya untuk usaha kecil dan menengah (UKM).
Langkah-langkah lain dalam upaya restrukturisasi global HSBC termasuk pelepasan bisnis di Prancis, yang mungkin harus dijual dengan kerugian besar. Hal itu tak jauh berbeda dengan para pesaingnya, yang juga berjuang dalam beberapa tahun terakhir dalam meningkatkan pendapatan di tengah ketatnya persaingan.