Seperti halnya biografi, Erick mengatakan, tentu saja tak mungkin merekam secara utuh seluruh sisi kehidupan seorang manusia, namun ia menyebut buku ini mewakili sebagian besar apa yang dijalani dalam hidup selama ini. Bagi Erick, buku ini berguna juga sebagai cermin untuk melihat apa yang kurang, atau harus dikoreksi, karena sebagai manusia tentu tak lepas dari kekurangan dan kelemahan.
"Semoga apa yang baik bisa diambil oleh pembaca, dan yang buruk ditinggalkan bagi saya untuk diperbaiki," ucap Erick.
Dia berharap buku ini dapat memperkaya literasi di Indonesia. Harapannya kepada para pembaca, khususnya generasi muda, jangan pernah menyerah pada keadaan sesulit apa pun tantangan dan cobaan yang dihadapi.