"Meskipun kami mulai melihat ada sedikit harapan, namun kami harus terus berhati-hati. Perusahaan masih was-was dengan kemungkinan adanya gelombang kedua pandemi corona ini," ujarnya.
Bergh menyebut, hingga saat ini sekitar 90 persen dari toko Levi's di seluruh dunia telah dibuka. Namun, dia pesimistis penjualan bisa menyamai capaian tahun lalu. Dia juga tak yakin pemulihan ekonomi bisa berlangsung cepat.
Dalam laporan keuangan kuartal II-2020, Levi's, perusahaan yang berbasis di San Fransisco itu mencatat pendapatan 498 juta dolar AS, anjlok 62 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,31 miliar dolar AS.
Penurunan penjualan terjadi secara merata di seluruh wilayah. Di AS, penjualan Levi's turun 59 persen. Lalu di Eropa anjlok 68 persen dan di Asia terkontraksi 61 persen.