Seperti yang diketahui, 50 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) adalah konsumsi rumah tangga. Sebelumnya, pemerintah telah memberikan tiga jenis tambahan bantalan sosial dengan total anggaran sebesar Rp24,17 triliun yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Subsidi Upah (BSU), dan penggunaan 2 persen Dana Transfer Umum (DTU) oleh Pemerintah Daerah.
Pemberian berbagai bantalan sosial ini diharapkan dapat melindungi daya beli masyarakat dari tekanan kenaikan harga global. Selain itu, pemerintah terus memonitor pergerakan harga komoditas pangan agar dapat segera melakukan antisipasi apabila terjadi lonjakan harga.
Meski demikian , Ibrahim mengingatkan pentingnya keberpihakan pada dana bantuan sosial di tahun mendatang karena tantangan ekonomi global diprediksi akan semakin berat ke depan.
''Ini harus diimbangi dengan alokasi bansos di APBN 2023 mendatang, karena strategi pemberian bansos oleh pemerintah akan sangat berguna dalam menjaga daya beli masyarakat'' ujar Ibrahim.
Dia menambahkan, pemerintah juga wajib melakukan realokasi anggaran untuk kepentingan bansos. Hal itu bisa berupa pengalihan dari anggaran pertahanan, karena pertahanan mempunyai cukup banyak anggaran tahun depan.
Di samping itu, dia memprediksi, untuk perdagangan besok, Selasa (11/10/2022), mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.300 - Rp15.360.