JAKARTA, iNews.id - Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia (APCASI) mendorong ekspor lebih banyak cangkang sawit (palm kernel shell) di tengah melemahnya kurs rupiah.
Cangkang sawit berasal dari limbah pabrik CPO yang tidak digunakan, khususnya di daerah yang jauh dari pusat-pusat industri.
"Perkembangan ekspor cangkang sawit sebagai sumber bioenergi kini telah dikenal sebagai biomassa yang mulai sangat diminati dan dibutuhkan di pasar ASIA, khususnya Jepang dan Thailand," kata Ketua APCASI, Dikki Akhmar melalui keterangan tertulis, Selasa (11/9/2018).
Dia menyebut, kebutuhan di dalam negeri untuk cangkang sawit berada di kisaran 40-50 persen. Itu pun digunakan secara terbatas untuk industri CPO. Sementara untuk industri lain masih minim karena tingginya biaya logistik.
"Dengan demikian, pasar ekspor merupakan peluang sangat baik untuk komoditi cangkang sawit tersebut, khususnya dari sumber-sumber yang berada di daerah- daerah perifer," ucapnya.