BRUSSELS, iNews.id - Uni Eropa mendorong ekspor gandum dan pupuk dari Ukraina dilakukan lewat jalur darat, setelah Rusia membatalkan Kesepakatan Laut Hitam yang dimediasi Perserikatan bangsa-Bangsa (PBB), pada Senin (17/7/2023). Kesepakatan Laut Hitam merupakan kesepakatan terkait ekspor gandum Ukraina.
Dorongan tersebut, disampaikan Komisi Eropa yang berbasis di Brussels, Belgia, setelah Rusia menyerang Pelabuhan Odesa, yang menjadi hub ekspor gandum dan pupuk Ukraina, pada Selasa (18/7/2023) waktu setempat.
Atas serangan itu, Komisi Eropa mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Turki kembali membawa Rusia ke perundingan Kesepakatan Laut Hitam karena akan mengganggu rantai pasok ekspor dari Ukraina.
Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar, mengatakan Uni Eropa akan menanggapi serangan tersebut dengan memperluas rute ekspor gandum dan pupuk Ukraina melalui jalur solidaritas, atau jaringan jalan dan kereta api melalui negara tetangga Ukraina, antara lain Rumania dan Polandia, serta Moldova.
"Ada cara lain untuk mengeluarkan ekpor gandum dari Ukraina, misalnya melalui Rumania dan melalui Polandia. Jika Rusia bertahan dalam kebijakan mencegah Ukraina mengekspor biji-bijian dan pupuk, kita harus menemukan cara lain untuk mengeluarkan biji-bijian, " kata Leo Varadkar, di sela-sela pertemuan puncak Uni Eropa, dengan Amerika Latin dan Karibia, di Brussels, Selasa (18/7/2023).