Sementara itu, pada akhir Juni tahun lalu, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu mengundang Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto dalam rangka memperingati Hari Kemenangan Rusia ke-75 dalam Perang Dunia II. Dalam pertemuan tersebut, kembali dibahas rencana pembelian jet tempur Su-35.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva saat itu mengatakan, ancaman sanksi dari Amerika Serikat tidak membatalkan rencana pembelian Sukhoi Su-35 buatan Rusia oleh Indonesia. Dia bahkan menyebut AS tertarik dengan bagaimana Rusia memproduksi peralatan pertahanan dan mungkin merasa terancam, namun perlu melihat perkembangan situasi ke depannya.
Adapun berdasarkan kesepakatan awal bersama dengan Menteri Pertahanan RI sebelumnya, Ryamizard Ryacudu, pemerintah Indonesia saat itu telah menyepakati pengadaan 11 jet tempur Su-35 senilai 1,1 miliar dolar AS melalui sistem barter. Komoditas yang disiapkan untuk dibarter dengan jet tempur itu, yakni karet dan kopi, produk pertahanan hingga furnitur.