Sakit Bawa Berkah, Korban Bullying Dulu Susah Kini Hasilkan Omzet Puluhan Miliar Sebulan

Ikhsan Permana SP
Fatimah Azzahra, korban bullying dulu susah kini hasilkan omzet puluhan miliar sebulan. Foto: IG Fatimah Azzahra

JAKARTA, iNews.id - Jalan kesuksesan seseorang kadang muncul dari hal tak terduga. Seperti cerita pengusaha bernama Fatimah Azzahra, yang bisnisnya berawal dari sakit yang dideritanya.

Pemilik PT Batrisyia Herbal Indonesia itu mengaku sempat menghadapi masa-masa sulit saat masa remaja, mulai di-bully, kekurangan uang hingga terpaksa makan ikan dari seekor kucing. Namun, kegigihannya menghadapi segala ujian akhirnya berbuah kesuksesan. 

Fatimah bercerita, kehidupannya saat SD hingga SMA dipenuhi dengan kesulitan. Pasalnya, setelah ayahnya meninggal dunia, dia bersama lima saudaranya yang masih kecil-kecil harus hidup prihatin, dengan seorang ibu yang bekerja sebagai guru ngaji. 

Sebagai anak yatim, perempuan kelahiran Citeras, Rangkasbitung, Lebak 40 tahun lalu ini akhirnya melanjutkan pendidikan di pesantren untuk anak yatim piatu dan duafa di Lampung. Hidup jauh dari keluarganya membuat dia mengalami banyak kesulitan dan bullying

Dia pernah dikatai gembel atau dijauhi karena pakaiannya yang bladus atau kotor oleh temannya. Dia juga pernah makan ikan dari kucing karena kehabisan uang

"Saat SMP di pondok, beras habis, ikan habis, jadi saya puasa beberapa hari. Di hari ketiga, perut sudah enggak kuat, perih, dan lagi banyak hapalan Alquran. Habis salat Magrib, saya minum air putih mentah dari keran. Saya minta kepada Allah untuk (ada makanan untuk) buka puasa. Setelah itu, datang kucing bawa ikan. Begitu lihat saya kaget, copot ikannya masih utuh. Langsung saya bakar, saya makan," kata dia, dikutip dari YouTube Cerita Untungs.

Meski mengalami kesulitan, namun Fatimah tak pernah bercerita ke ibunda tercinta. Dia menjalani dan menyelesaikan masalahnya sendiri. Pasalnya, menurut dia, sang ibu sudah memiliki banyak beban dengan membesarkan enam orang anak seorang diri. 

Fatimah pun berhasil melewati masa-masa sedihnya saat sekolah. Setelah lulus, dia sempat bekerja di PT Matel Indonesia. Namun kemudian dia berhenti karena ingin berbisnis. Saat itulah dia tidak memiliki tempat tinggal tetap, harus pindah dari masjid ke masjid atau tidur di kardus. 

"Itu ketika keluar PT Matel karena berpikir kalau jadi karyawan akan susah capai kesuksasan secara finansial. Uang habis, berbulan-bulan dari masjid ke masjid, atau (tidur) di kardus," ujarnya. 

Setelah itu, dia sempat bekerja di warung internet (warnet) dan hidup dengan seorang pemulung, yang memberinya makan dan tempat tinggal. Kemudian dia menikah di usia 21 tahun.

Editor : Jujuk Ernawati
Artikel Terkait
Nasional
5 jam lalu

Siswa Korban Bullying Meninggal, Komisi VIII DPR RI Desak Pelaku Dipidana: Kekerasan Anak Tak Bisa Ditoleransi

Seleb
16 jam lalu

Heboh Chicco Jerikho hingga Sukatani Gelar Aksi Musikal di Gedung KPK

Megapolitan
22 jam lalu

Lantik Ratusan Kepala Sekolah, Pramono Wanti-Wanti Jangan Ada Bullying

Internet
22 jam lalu

Instagram Rilis Fitur Baru untuk Bantu Kreator Mengontrol Interaksi dan Hindari Perundungan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal