Untuk telur, Hekal menyebut harga di pasaran dipatok Rp24.000 per kilogram (kg). Dia menyebut harga ini masih di batas aman untuk pedagang dan konsumen. Sebab, biaya produksi dari peternak sudah di level Rp21.000 per kilogaram.
"Harga telur Rp24.000 (per kg) ini akan terus kami jaga untuk kepentingan masyarakat yang beternak, dan bagi konsumen juga masih terjangkau," tuturnya.
Kemudian, Hekal menambahkan, untuk tahu dan tempe, harganya masih mahal. Adapun penyebabnya karena harga bahan baku masih impor.
Maka dari itu, dia meminta Kementerian Perdagangan berserta Satgas Pangan bisa mengendalikan hal ini supaya menjelang hari raya Idulfitri seluruh masyarakat bisa menyambut dengan kondisi harga komoditas yang terjangkau.
"Harapan kami dari Komisi VI, masyarakat jangan dibikin susah karena harga pangan yang mahal ataupun barangnya langka," ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut hadir pula Kementerian Perdagangan, Badan Pangan Nasional, Bulog, ID Food, Berdikari, Satgas Pangan dan Bupati Bogor.