JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir optimistis mal Sarinah tak hanya menjadi pusat perbelanjaan bagi warga lokal, namun juga jadi destinasi wisatawan asing, termasuk para duta besar dan diplomat negara mitra di Indonesia.
Itu setelah Erick meresmikan toko bebas bea atau Sarinah Duty Free pada hari ini. Peresmian tersebut mempertegas Sarinah juga mengakomodir sebagian produk impor, selain didominasi produk lokal.
"Dengan pembukaan Sarinah Duty Free, kita punya one stop shopping destination tidak hanya untuk turis lokal, tapi juga mancanegara, termasuk para duta besar dan diplomat yang ada di Indonesia," kata Erick saat Grand Opening Sarinah Duty Free, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2023).
Adapun toko bebas bea merupakan hasil kerja sama antara PT Sarinah (Persero) dengan Dufry International Ltd. Kerja sama itu tidak hanya tentang produk impor dijual di Sarinah, namun terkait dengan upaya pemerintah memasarkan produk UMKM di pasar global. Skema yang dibidik dengan menjual produk UMKM di gerai Dufry di berbagai negara.
Erick menuturkan, Dufry memiliki lebih dari 2.400 gerai di 420 lokasi yang tersebar di sejumlah negara. Karena itu, kemitraan Sarinah dan Dufry akan membuat produk lokal akan diperdagangkan secara luas di dunia.
Sarinah sudah didesain menjadi hub (pusat) usaha mikro kecil dan menengah di Indonesia. Sejak Juli 2022, ada 500 pelaku UMKM yang telah bergabung di Gedung Sarinah. Produk-produk yang diwadahi Sarinah adalah produk yang sudah dikurasi secara ketat.