Sementara, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, dalam RPJMN 2020-2024, Pemerintah menargetkan peningkatan akses rumah layak huni dari 56 persen menjadi 70 persen pada tahun 2024 mendatang.
Dari data Susenas tahun 2021, terdapat sejumlah tantangan besar yang dihadapi bersama dalam pemenuhan kebutuhan rumah di Indonesia adalah angka backlog kepemilikan rumah di Indonesia mencapai 12,71 juta unit sedangkan pertumbuhan keluarga baru mencapai 700 hingga 800.000 per tahun.
"Pada periode tahun 2015-2022, angka capaian program sejuta rumah cukup memuaskan, yaitu mencapai 7,98 juta unit, sedangkan capaian tahun 2023 hingga bulan Juli sebanyak 480.438 unit," kata Iwan.
Ke depan, kata Iwan, Kementerian PUPR akan terus berupaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap rumah layak huni dan terjangkau diantaranya melalui pembangunan Rumah Susun, Rumah Khusus, Rumah Swadaya, serta mendukung penyediaan hunian bagi ASN, TNI-Polri di Ibu Kota Nusantara.
Selain itu juga memberikan dukungan fasilitasi pembiayaan perumahan melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Bantuan Uang Muka, dan lainnya.