“Jadi saat ini kami sudah seleksi sekitar 1.100 produtive agent yang nantinya akan membantu di dalam penjualan di IFG Life, kami juga sudah menyiapkan dari sisi IT-nya, nanti IT yang mumpuni yang akan mendukung operasional dari IFG life,” kata dia.
Selain itu, kata Pantro, IFG juga sudah melayangkan perizinan kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Rncananya surat serupa juga akan diajukan kepada OJK. Saat ini, perusahaan tengah menggodok Standar Operasional Prosedur (SOP) yang digunakan sebagai aturan teknis perseroan.
"Jadi, semua ini bisa selesai akhir tahun ini," ucapnya.
IFG akan memperoleh bail-in dana sebesar Rp22 triliun untuk membentuk IFG Life, yang akan turun dalam dua tahun,yakni Rp10 triliun pada 2021 dan Rp12 trilun pada 2022. Dana tersebut akan dijadikan modal dasar untuk menggerakkan IFG Life dan menampung liabilitas dari polis nasabah Jiwasraya hasil restrukturisasi.