Saat Yukka kembali ke Jakarta setelah selesai studi, ia merasa perlu untuk membuka sebuah kantor atau gudang penyimpanan stok produk Brodo. Kemudian setiap produk Brodo disimpan dalam sebuah bangunan yang cukup besar untuk memudahkan menyimpan stok barang dan memudahkan untuk cash on delivery (COD) dengan pembeli.
Dia akhirnya membuka toko offline Brodo dan berbagi lahan bisnis dengan adiknya yang juga membuka bisnis Barber Shop di sebelah Brodo.
Namun, ketika menempati bangunan tersebut.
Dengan ada toko offline pelanggan akan dimanjakan dengan berbelanja langsung dan bisa melihat kualitas barang yang ingin dibelinya. Melihat peningkatan penjualan yang signifikan, Yukka Harlanda mulai membuat situs e-commerce selain melihat maraknya situs ini digunakan.
Yukka memanfaatkan peralatan dari Google seperti Google Ads dan juga Google Analytics melalui situsnya. Menurutnya situs tersebut merupakan media pemasaran yang sangat efektif karena dapat memasukkan banyak sekali konten, antara lain introduksi, katalog, dan jurnal.
Sejak tahun 2013, Brodo Store sudah ada di 4 kota besar seperti Jakarta, Bandung, Bekasi dan juga Surabaya. Namun perjalanan tentu tidak selalu mulus, Yukka dahulunya pernah dilaporkan atas dugaan penipuan. Hal ini tentu membuat dirinya down.