Namun, sentimen anti China pada masyarakat India tetap menguat. Xiaomi dilaporkan menutup logo pada toko-toko ritel mereka dengan tulisan 'Made in India'. Selain itu, pegawai toko tidak diizinkan menggunakan seragam yang menunjukkan merek Xiaomi.
Jain mengakui ada 'keributan' di media sosial terkait hal tersebut. Namun, dia kembali menegaskan sentimen itu tak memengaruhi penjualan Xiaomi.
Dia juga memastikan Xiaomi tak terpengaruh dengan rencana pemerintah India yang menaikkan tarif impor barang dari China. Alasannya, hampir 100 persen ponsel Xiaomi di India diproduksi di dalam negeri.
"Dan, bukan hanya ponsel, 65 persen dari komponen sudah dilokalkan atau diproduksi secara lokal. Jadi, kalau Anda lihat jumlah komponen yang kami beli dari luar (India), jumlahnya sangat kecil," ujar Jain.