JAKARTA, iNews.id - Siapa pemilik saham CBRE yang diborong Andry Hakim Rp200 miliar kini menjadi salah satu topik paling ramai di dunia pasar modal Indonesia. Nama Andry Hakim tiba-tiba mencuat setelah kabar pembelian saham PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) dalam jumlah besar mencapai nilai sekitar Rp200 miliar.
Pergerakan ini memicu banyak pertanyaan tentang siapa pemilik saham CBRE saat ini, bagaimana struktur kepemilikannya setelah aksi akumulasi tersebut, serta apa motif di balik langkah besar itu.
Sebelum membahas siapa pemilik saham CBRE yang diborong Andry Hakim Rp200 miliar, perlu dipahami bahwa CBRE merupakan perusahaan yang bergerak di sektor jasa penunjang energi dan perkapalan, termasuk logistik kapal dan offshore. Dalam beberapa bulan terakhir, saham CBRE mengalami lonjakan luar biasa. Dalam periode year-to-date, saham ini sempat mencatat kenaikan hingga lebih dari 7.000 persen, sebuah angka yang sangat tidak biasa di pasar modal Indonesia.
Namun, setelah mengalami kenaikan signifikan, saham CBRE juga mengalami koreksi tajam. Dalam beberapa sesi perdagangan, saham ini bahkan sempat menyentuh batas Auto Reject Bawah (ARB) yaitu kondisi ketika harga saham turun maksimal dalam satu hari perdagangan sesuai batas yang ditetapkan Bursa Efek Indonesia (BEI).
ARB sendiri adalah mekanisme otomatis yang membatasi penurunan harga saham agar tidak jatuh terlalu drastis dalam waktu singkat. Untuk saham dengan harga di atas Rp5.000, batas ARB biasanya mencapai 7 persen per hari, sementara untuk harga di bawah itu, bisa lebih tinggi.
Lonjakan ekstrem diikuti ARB beruntun membuat banyak pihak menaruh perhatian lebih pada saham CBRE, terutama setelah muncul informasi bahwa seorang investor bernama Andry Hakim melakukan pembelian besar hingga ratusan miliar rupiah.
Berdasarkan laporan keterbukaan informasi yang beredar di publik, sebelum transaksi besar tersebut, kepemilikan saham CBRE didominasi oleh beberapa entitas besar.
Ketiga pemegang saham besar tersebut merupakan pengendali utama arah korporasi CBRE sebelum Andry Hakim masuk. Setelah transaksi besar yang disebut mencapai Rp200 miliar, posisi Andry Hakim kini menjadi pemegang saham sekitar 5 persen, atau sekitar 226,9 juta lembar saham.