JAKARTA, iNews.id -Siapa pemilik saham MLPT yang harganya naik 544 persen kini menjadi topik hangat di kalangan investor pasar modal Indonesia. Pasalnya, saham PT Multipolar Technology Tbk (kode: MLPT) mencatat lonjakan luar biasa sebesar 544,9% sejak awal tahun 2025 (Year-to-Date/YTD).
Berdasarkan data Google Finance per 17 Oktober 2025 pukul 16.05 WIB, harga saham MLPT ditutup di Rp124.950 per lembar, naik dari posisi sekitar Rp19.000-an di awal tahun.
Kenaikan ini membuat publik bertanya-tanya: siapa pemilik saham MLPT sebenarnya, dan apa faktor di balik lonjakan harga saham yang tidak biasa tersebut? Mari kita bahas lebih dalam, mulai dari struktur kepemilikan, kinerja emiten, hingga potensi risiko di balik kenaikan spektakuler ini.
Data pasar menunjukkan bahwa saham MLPT sempat mencapai harga tertinggi Rp147.625 dan terendah Rp124.950 dalam perdagangan harian 17 Oktober 2025. Kapitalisasi pasarnya kini menembus Rp234,28 triliun, menjadikan MLPT masuk jajaran saham dengan valuasi raksasa di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Rasio Price to Earnings (P/E) MLPT tercatat sangat tinggi, yakni 1.002,23 kali, menandakan valuasi saham yang melambung jauh di atas kinerja laba bersih perusahaan. Dalam konteks teknikal, lonjakan harga sebesar 544,9% YTD termasuk fenomenal dan jarang terjadi di saham sektor teknologi Indonesia.
Grafik pergerakan harga menunjukkan bahwa lonjakan signifikan mulai terjadi sejak akhir Juli 2025, di mana harga saham MLPT berada di kisaran Rp32.375 per lembar (pada 28 Juli 2025). Setelah itu, tren bullish terus berlanjut hingga menyentuh puncaknya pada kuartal keempat 2025, mencerminkan dorongan kuat baik dari pelaku ritel maupun institusional.
PT Multipolar Technology Tbk merupakan perusahaan publik yang bergerak di bidang layanan teknologi informasi (TI). Berdiri sejak tahun 2001 dan berkantor pusat di Indonesia, MLPT menyediakan solusi IT terintegrasi mulai dari perangkat keras, konsultasi sistem, pengelolaan data center, hingga layanan cloud computing.
Perusahaan ini dipimpin oleh Wahyudi Chandra sebagai CEO sejak tahun 2014, dan hingga 2025 tercatat memiliki sekitar 907 karyawan. Dalam ekosistem bisnis, MLPT bernaung di bawah grup besar PT Multipolar Tbk (MLPL), yang juga memiliki keterkaitan dengan Lippo Group, konglomerasi yang dikenal mengendalikan berbagai sektor, mulai dari properti, ritel, keuangan, hingga teknologi.
Untuk menjawab siapa pemilik saham MLPT yang harganya naik 544 persen, kita harus menilik struktur kepemilikan saham berdasarkan laporan BEI dan keterbukaan informasi. Berdasarkan data terakhir yang tersedia, pemegang saham utama MLPT adalah:
PT Multipolar Tbk (MLPL): sekitar 84,95% dari total saham beredar (sekitar 1,59 miliar lembar).
Masyarakat (publik): sekitar 15,05%.
PT First Media Tbk: juga tercatat memiliki porsi minoritas di bawah 10%.
Artinya, PT Multipolar Tbk (MLPL) merupakan pemegang saham pengendali utama MLPT, dengan posisi yang sangat dominan. MLPL sendiri adalah bagian dari konglomerasi Lippo Group, yang dikendalikan oleh keluarga Riady.
Pada awal tahun 2025, MLPL sempat mengumumkan penjualan sebagian kecil saham MLPT sebesar 37,5 juta lembar, yang menurunkan kepemilikannya dari 86,95% menjadi sekitar 84,95%. Meskipun demikian, kendali penuh atas MLPT tetap berada di tangan MLPL.
Dengan struktur seperti ini, dapat disimpulkan bahwa pemilik saham MLPT yang harganya naik 544 persen secara langsung adalah PT Multipolar Tbk (MLPL), sementara secara tidak langsung berada di bawah payung Lippo Group sebagai induk usaha besar.