Acara musik pertama Anton menerapkan konsep penggabungan seni, musik, dan fashion. Acara yang dikelola Anton itu berhasil hingga menarik hingga lebih dari 700-an orang di klub yang semula sepi pengunjung.
Kemudian, Anton mulai menuangkan idenya dalam melalui bisnis Brightspot Market. Dalam bisnis ini, Anton mencurahkan konsep kurasi musik, musisi, hingga brand-brand yang turut masuk dalam Brightspot Market.
Dia melakukan hal tersebut karena meyakini bahwa semakin ketat kompetisi maka kreativitas manusia juga akan semakin terasah.
Anton pun terus mempertahankan eksistensi bisnisnya dengan melakukan inovasi. Hal inilah yang membuatnya membangun The Goods Dept, sebuah toko ritel kreatif yang berbeda dari toko-toko ritel pada umumnya. Anton menggabungkan konsep nongkrong sambil belanja sehingga dia memasukkan unsur seni dan musik di dalamnya. Alhasil pengunjung The Goods Dept dapat berbelanja sambil menikmati musik dan galeri seni.
Selain Anton, Leonard Theosabrata juga diketahui sebagai Co-Founder The Goods Dept. Saat ini, Leonard dikukuhkan sebagai Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha kecil Menengah (LLP-KUKM) atau Smesco Indonesia sejak tahun 2019.
Selain menjadi Direktur Utama Smesco Indonesia dan Co-Founder The Goods Dept, Leonard memang sangat aktif berkecimpung di dunia wirausaha, seperti Co-Founder Manufacturer Accupunto, Director-Event Organizer Promexco Internusa, Co-Founder Bakmi Tiga Marga, Co-Founder Brightspot Market, dan lain sebagainya.
Itu tadi ulasan siapa pemilik The Goods Dept? salah satu bisnis ritel yang diduga paksa 30 karyawan resign. Semoga menambah informasi untuk Anda.