Singapura memang menargetkan mengimpor 4 gigawatt listrik rendah karbon pada tahun 2035. Dari angka itu, 50 persen berasal dari Indonesia.
Tan mengungkapkan, impor listrik rendah karbon merupakan bukti kemitraan jangka panjang dan komprehensif antara Singapura dan Indonesia.
"Ambisi bersama untuk menemukan peluang yang memungkinkan masyarakat kita mencapai kesejahteraan bersama. Saya ingin untuk menyampaikan apresiasi kepada instansi Indonesia, Pak Rachmad, Pak Luhut, yang hari ini tidak hadir," ucap Tan.