"Program ini sedang kami jalankan ke seluruh Indonesia," ucap Oke.
Sementara itu, YLKI sebelumnya menduga ada praktik kartel di balik kondisi harga minyak goreng yang tak kunjung turun hingga masuk 2022.
"Saya curiga ada praktik kartel atau oligopoli," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi.
Dia menyebut ada beberapa indikasi pada praktik kartel. Pertama, terlihat dari harga minyak goreng yang melonjak secara serempak dalam waktu bersamaan. Kedua, minyak goreng yang beredar di pasaran selama ini juga dikuasai oleh segelintir perusahaan besar.