Berinvestasi emas dianggap sebagai salah satu solusi untuk menyisihkan dana darurat di kemudian hari. Lantaran, emas cukup likuid, mudah digadai, dijual, serta berlaku secara universal.
Chief Economist BSI Banjaran Surya Indrastomo memproyeksikan bisnis emas pada 2024 masih memiliki prospek yang positif. Nilai investasi pada produk emas juga terus mengalami tren kenaikan, terutama pada periode di mana volatilitas di pasar keuangan meningkat, maka emas menjadi salah satu pilihan instrumen safe haven asset.
Di tengah dinamika ekonomi dan pasar keuangan, harga emas diperkirakan hingga tiga tahun mendatang masih akan mengalami tren kenaikan hingga 7-10 persen.
BSI sendiri terus memperluas layanan untuk nasabah prioritas. Pada 2023, BSI telah menghadirkan layanan terbaru yaitu Hajj dan Umrah Concierge yang akan menghadirkan one stop solution bagi para nasabah dalam perencanaan ibadah haji dan umrah.
Sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD), BSI telah bekerja sama dengan tiga Manajer Investasi baru pada 2023, yaitu PT Trimegah Asset Management, PT Sucorinvest Asset Management, dan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen yang telah mendapatkan izin dari OJK dalam pemasaran delapan Produk Reksa Dana Syariah baru.
Selain itu, BSI juga menyediakan medical concierge untuk kemudahan pengobatan dan konsultasi kesehatan dengan rumah sakit di Singapura dan Malaysia. Tidak hanya itu, perseroan juga menghadirkan konsultasi pajak yang berguna dalam perencanaan perpajakan serta dilengkapi dengan fasilitas Tax Report.
Hingga saat ini, BSI Prioritas telah memiliki total 20 outlet prioritas. Pada 2023, BSI Prioritas telah memperluas jaringan dengan enam outlet terbaru, di antaranya Pekanbaru Sudirman, Tangerang Bintaro, Bandung Juanda, Bekasi Summarecon, Surabaya Darmo, dan Medan.
Untuk melengkapi keamanan aset berharga, BSI turut menyediakan 51 lokasi Safe Deposit Box yang tersebar di seluruh Indonesia.