JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengatakan pendanaan transisi memainkan peran penting dalam memberikan dukungan bagi ASEAN dalam transisi energi menuju dekarbonisasi. Untuk itu, pendanaan transisi harus menjadi perhatian seluruh komunitas ASEAN.
"Tidak ada transisi tanpa pendanaan dan tidak ada pembiayaan tanpa kolaborasi antara pemerintah dan swasta,” kata Sri saat menyampaikan keynote speech pada United States–ASEAN Business Council (US-ABC) Breakfast Session “Fostering a Stronger Future: 46 Years of US-ASEAN Partnership di Jakarta, Selasa (5/9/2023).
Sri menjelaskan tantangan utama pendanaan transisi adalah keterlibatan pendanaan swasta untuk kegiatan dekarbonisasi. Untuk itu, seluruh stakeholder perlu memastikan bahwa negara berkembang, seperti sebagian besar negara anggota ASEAN, mempunyai akses terhadap sumber daya yang adil dan memadai pada waktu yang tepat.
"Dengan demikian, tekad untuk mengatasi permasalahan perubahan iklim sambil terus mencapai kemajuan dalam pembangunan akan tercapai,” ujar Sri Mulyani.
Menurut dia, keterlibatan sektor swasta secara lebih efektif seraya memitigasi dampak terhadap pekerja, lingkungan, dan sosial merupakan faktor kunci dalam mekanisme transisi energi.