Aset besar lain yang hilang, kata Sri Mulyani, adalah aset negara di Kemayoran. Awal mula perpindahan aset itu dimulai dari perjanjian kerja sama, namun tak dicatat dalam pembukuan.
"Suatu saat terjadi kerja sama kerja sama, tiba-tiba swasta sudah punya titel, sehingga waktu kami mulai membuat pembukuan, Hotel Hilton itu sudah tidak ada dalam titelnya, (aset) kita hilang, dan sekarang jadi Hotel Sultan, Hotel Mulia itu kita harus fight banyak sekali untuk bisa titelnya tetap punya pemerintah tapi kerja samanya boleh swasta," tuturnya.