Subsidi Energi Bengkak, Masyarakat Diminta Bersiap karena RI Bukan Negara Kaya Minyak

Iqbal Dwi Purnama
Subsidi energi bengkak, masyarakat diminta bersiap karena RI bukan negara kaya minyak. Foto: Sindonews

JAKARTA, iNews.id - Beban subsidi pemerintah untuk sektor energi, khususnya bahan bakar minyak (BBM) menjadi yang terbesar mencapai lebih dari Rp500 tirliun. Karena itu, pemerintah harus melakukan pengaturan untuk penyaluran BBM bersubsidi

Menurut Ketua DPW Partai Perindo Yusuf Lakaseng, mengatasi masalah subsidi, tidak cukup dengan pemberian subsidi terus menerus kepada masyarakat. Namun harus segera dilakukan tindakan yang lebih strategis untuk menyudahi subsidi.

"Tahun depan pemerintah sudah harus memulai mempersiapkan psikologis masyarakat, bila perlu Pertalite dihapus karena daripada kepahitannya berulang," kata Yusuf dalam diskusi daring bertajuk Polemik: Untung Rugi BBM Subsidi, Sabtu (6/8/2022).

Dengan begitu, diharapkan masyarakat sudah mulai memahami harga psikologis untuk BBM. Karena menurut Yusuf, Indonesia bukan negara yang kaya minyak, di mana setiap tahun pemerintahan belanja minyak untuk masyarakat yang ditopang oleh APBN.

"Masyarakat harus bersiap bahwa Indonesia bukan negara yang kaya minyak kita hanya punya 0,02 persen dari cadangan minyak dunia," ujarnya.

Editor : Jujuk Ernawati
Artikel Terkait
Aksesoris
7 hari lalu

Mobil Apa Saja yang Bisa Pakai Pertalite? Ini Aturannya

Bisnis
13 hari lalu

Negara Hemat Rp12,61 Triliun gegara Penjualan Pertalite Turun

Nasional
13 hari lalu

Kementerian ESDM Ungkap Penjualan Pertalite Turun, BBM Subsidi Mulai Ditinggalkan

Nasional
15 hari lalu

Menkeu Purbaya Beberkan Harga Asli Pertalite hingga Elpiji 3 Kg, Segini Besarannya 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal