"Tentu saja ini upaya yang luar biasa, kami melakukan inovasi bagaimana meningkatkan demand itu, dari market yang dulu milik industri ternyata mereka sudah bergerak dari listrik PLN karena tenaganya lebih mudah, harga kompetitif, dan dayanya juga bisa ditingkatkan," tuturnya.
PLN mencetak kenaikan penjualan listrik 257.634 Giga Watt hour (GWh) atau naik 5,77 persen pada 2021 dibandingkan penjualan listrik 2020 sebesar 243.583 GWh. Perseroan telah melaksanakan sejumlah program untuk meningkatkan penjualan listrik, di antaranya promo tambah daya, diskon penyambungan baru, mendorong penerapan electrifying lifestyle, penggunaan kompor induksi, dan mendaorong ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai.
Di samping itu, PLN juga mencari peluang pasar baru. Contohnya melalui program electrifying agriculture. Darmawan mengatakan, program ini membantu proses penggilingan padi, pompa air, dan operasional pertanian dengan menggunakan tenaga listrik.
"Ini ternyata mengurangi biaya operasi mereka, yaitu sekitar 60 sampai 70 persen. Jadi ada cost saving, di mana juga dengan adanya proses produksi yang jauh lebih efisien juga meningkatkan produktivitas," ucapnya.
Lewat program ini, PLN membangun sistem kelistrikan, termasuk di dalamnya penggantian alat pertanian berbasis BBM ke listrik, serta integrasi jalur distribusi. Ini memberi perubahan bagi operasional di sektor pertanian terkait cost saving, peningkatan pendapatan, sedangkan dampak bagi PLN ada peningkatan permintaan.