JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca dagang Indonesia mencapai 3,87 miliar dolar AS di Januari 2023. Hal itu melanjutkan kinerja positif neraca perdagangan dari kuartal III 2021.
Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) M. Habibullah mengatakan, negara penyumbang terbanyak berasal dari Amerika Serikat (AS), Filipinda, dan India.
"Perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat membukukan surplus sebesar 1,174 miliar dolar AS," kata Habibullah, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/2/2023).
Dia menjelaskan, surplus perdagangan Indonesia dengan AS terbesar pada mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) sebesar 291,2 juta dolar AS. Selain itu juga pada komoditas pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) sebesar 182,4 juta dolar AS serta lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 175 juta dolar AS.
Habibullah menuturkan, Filipina menjadi negara kedua penyumbang surplus terbesar, yaitu mencapi 909,2 juta dolar AS, surplus terbesar bahan bakar mineral dari Filipina mencapai 392,4 juta dolar AS.