Tawarkan Program Pensiun Dini, Begini Kinerja Keuangan Garuda

Aditya Pratama
Pemberangkatan Pesawat Garuda di Bandara Hasanuddin Makassar. (Foto: Istimewa).

Penurunan aktivitas bisnis terlihat pada penurunan beban usaha dari 3,28 miliar dolar AS menjadi 2,24 miliar dolar AS. Bahan bakar yang menjadi salah satu komponen beban terbesar turun hingga 64 persen menjadi 322 juta dolar AS.

Alhasil, Garuda mencatatkan rugi bersih 1,07 miliar dolar AS atau Rp15 triliun. Padahal pada periode yang sama tahun 2019, perseroan membukukan laba bersih 122 juta dolar AS.

Sementara itu, aset Garuda melonjak dari 4,45 miliar dolar AS menjadi 9,90 miliar dolar AS. Kenaikan aset disebabkan oleh aset tidak lancar, khususnya aset tetap yang naik dari 1,14 miliar dolar AS menjadi 6,86 miliar dolar AS.

Liabilitas Garuda juga naik tajam dari 3,73 miliar dolar AS menjadi 10,36 juta dolar AS. Kenaikan berasal dari liabilitas sewa pembiayaan yang mencapai 4,27 miliar dolar AS dan liabilitas estimasi biaya pengembalian dan pemeliharaan pesawat 1,07 miliar dolar AS.

Sementara ekuitas Garuda hingga 30 September 2021 minus 455 juta dolar AS dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang plus 720 juta dolar AS. Ekuitas negatif tersebut membuat Garuda mendapatkan notasi khusus dari BEI.

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Nasional
2 hari lalu

Garuda Indonesia Siap Terbangkan 102.502 Jemaah Haji 2026 

Nasional
15 hari lalu

PLTU Cirebon-1 Batal Pensiun Dini, Diganti Pembangkit Lain

Nasional
1 bulan lalu

Garuda Indonesia Tunda Beli Pesawat Baru Meski Kantongi Rp23,67 Triliun dari Danantara 

Nasional
1 bulan lalu

Banyak Pesawat Garuda Tak Bisa Terbang, Danantara Ungkap Bebani Perusahaan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal