Seperti yang diberitakan sebelumnya, perseroan tengah mempertimbangkan untuk menetapkan harga IPO pada level teratas dari harga penawaran yang telah ditetapkan, yakni sebesar Rp1.250 per saham. Saat ini, perseroan masih dalam masa penawaran awal atau bookbuilding yang berlangsung hingga 24 Maret 2023.
“IPO dilakukan pada saat volatilitas tinggi dalam perdagangan ekuitas secara global, dan membantu mengkonsolidasikan ekonomi terbesar di Asia Tenggara sebagai salah satu pasar paling aktif untuk penjualan saham baru di Asia pada tahun 2023,” demikian dikutip dari Bloomberg, Senin (27/3/2023).
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan, jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO ini sebanyak-banyaknya 12,1 miliar saham atau 18 persen dari total modal ditempatkan dan disetor.
Perseroan menunjuk PT BNP Paribas Sekuritas Indonesia, PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi Efek. Sedangkan untuk penjamin emisi efek ditunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia.