JAKARTA, iNews.id - PT Telekomunikasi Seluler atau Telkomsel akan terus memperluas kolaborasi dengan platform OTT (over the top). Hal itu, terkait dengan target anak perusaaan PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) itu untuk menjadi perusahaan Digital Telco.
GM Video and Partnership Telkomsel, Luthfi Cahya Wibisono, mengatakan kerja sama dengan multi-platform OTT bakal terus digelar demi mengejar misi digitalisasi untuk menjadi perusahaan digital di bidang telekomunikasi (digital telco) yang diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi Telkom selaku induk perusahaan.
“Kita ingin fokus berkolaborasi dengan platform OTT karena market Indonesia untuk industri video ini sangat menarik," kata Luthfi dalam acara Indonesia Brand Forum 2022, Senin (19/9/2022).
Dia menjelaskan, kolaborasi dengan platform OTT pertama kali dilakukan Telkomsel pada 2016 dengan Hooq asal Singapura dan VIU asal Hong Kong. Dari sana, Telkomsel terus beranjak melakukan kolaborasi dengan berbagai platform OTT yang terintegrasi dengan Telkomsel.
Kolaborasi Telkomsel dengan Disney+ Hotstar dinilai memiliki kurun waktu negosiasi tercepat, yakni selama kurang lebih empat bulan. Adapun pandemi menjadi pendorong utama bagi Telkomsel untuk menghadirkan tayangan OTT sesegera mungkin, hingga akhirnya kerja sama itu dieksekusi pada September 2020
"Kolaborasi ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi Telkomsel dalam salah satunya sales currency, partner kolaborasi pun dalam hal ini platform OTT mendapatkan keuntungan dari market size yang dimiliki oleh Telkomsel," ungkap Luthfi.
Luthfi menyebut terdapat sejumlah kunci yang disasar dalam agenda ini antara lain skema win-win solutions yang dinilai dapat memberikan solusi lebih bagi pelanggan tidak hanya bagi pihak yang terlibat, kemudian asas percaya dan keterbukaan, serta menjaga kolaborasi on-track menuju tujuan dari kolaborasi.
"Sehingga dengan semakin banyak kolaborasi, maka akan semakin digital. Yang terpenting untuk dijaga adalah kolaborasi ini dapat menjadi solusi bagi pelanggan. Overall, nomor satu adalah pelanggan," tutur Luthfi.
Editor : Jeanny Aipassa