Iwan menuturkan, Ganjar melihat bahwa kesejahteraan guru adalah bagian dari cara memperbaiki dan menguatkan kualitas, karakter, serta akhlak generasi mendatang bangsa ini.
"Indonesia memiliki jutaan guru ngaji yang perannya sangat penting dalam membentuk karakter dan akhlak anak-anak kita. Sayangnya, selama ini mereka tidak mendapatkan apresiasi yang layak. Menurut survei Kementerian Agama, 65 persen dari guru ngaji berpendapatan di bawah Rp2 juta," ucapnya.
Dengan demikian, ke depan, Ganjar-Mahfud memiliki rencana untuk meningkatkan pengakuan dan dukungan terhadap guru ngaji dan pendidik keagamaan. Ini termasuk memberikan insentif sebesar Rp1.000.000 untuk menghargai dan memastikan bahwa profesi ini dilihat sebagai pekerjaan yang layak, optimal, dan kompeten.
Selain itu, Ganjar-Mahfud juga berencana untuk memberikan jaminan kesehatan melalui BPJS Kesehatan kepada guru ngaji dan pendidik keagamaan lainnya.
"Saat Mas Ganjar menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, dia sudah menggagas program insentif untuk guru keagamaan. Selama berjalannya program dari 2019 hingga 2023, total realisasi pemberian insentif kepada guru keagamaan telah mencapai Rp1,2 triliun," katanya.