“Tetapi negara itu tidak sepenuhnya siap untuk aset FX asing yang akan dibekukan,” ujar Nic Carter, yang juga merupakan mitra pendiri Castle Island Ventures, sebuah perusahaan tahap awal yang berfokus pada cryptocurrency.
Dia mengungkapkan, Rusia cukup percaya diri mengumumkan menerima pembayaran dengan Bitcoin karena menjadi salah satu negara pemasok energi yang dibutuhkan dunia.
“Mereka memiliki sesuatu yang dibutuhkan dunia. Rusia adalah pengekspor gas alam No. 1 secara global,” ungkap Nic Carter.
Dia menambahkan, dengan sanksi Barat yang semakin ketat dan meningkat, Rusia berpotensi mengubah cadangan energi menjadi aset keras yang dapat digunakan di luar sistem dolar.
Sebelumnya, Ketua Komite Energi Duma Rusia, Pavel Zavalny, mengatakan akan lebih fleksibel dalam opsi pembayaran untuk negara-negara bersahabat yang membeli minyak dan gas Rusia, seperti Chinda dan Turki.
"Kami menerima mata uang nasional negara pengimpor (minyak dan gas Rusia), serta mempertimbangkan untuk menerima Bitcoin sebagai alternatif pembayaran," kata Pavel Zalvany, dalam rekaman video yang dikutip CNBC, Sabtu (26/3/2022).
Dia menjelaskan, langkah itu ditempuh karena Rusia dihadapkan dengan sanksi Barat yang semakin ketat dan meningkat, sebagai balasan atas invasi yang dilakukan ke Ukraina.