Sejumlah fasilitas lain yang dalam proses penyelesaian anak usaha PT Jasa Marga Tbk itu antara lain rest area, penerangan, marka jalan, dan saluran air (drainase). Rest area-rest area di ruas tol ini rencananya akan dikelola oleh anak usaha Jasa Marga, PT Jasa Marga Properti (JMP).
Arie optimistis proyek jalan tol yang menjadi bagian dari Tol Trans Jawa bisa selesai pada akhir 2018. Dengan begitu, tol ini bisa dioperasikan secara maksimal pada awal tahun depan.
Direktur Utama Jasa Marga Desy Arryani berharap proyek Tol Batang-Semarang bisa selesai tahun ini. Dia juga meminta agar tetap memperhatikan keselamatan kerja mengingat tol ini memiliki lima simpang susun dan 49 Underbridge, 26 Overpass dan 10 Underpass.
"Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar sisa pembebasan di beberapa titik yang kecil-kecil dapat segera bebas, tentunya kami juga berupaya mencarikan lahan pengganti jika memang diperlukan," kata dia.
Jalan Tol Batang-Semarang yang sempat difungsikan secara fungsional untuk mendukung Arus Mudik dan Balik Lebaran yang lalu, merupakan bagian dari proyek Jalan Tol Trans Jawa. Jalan tol ini terbagi menjadi lima seksi, yakni seksi 1 Batang-Batang Timur (3,20 Km), seksi 2 Batang Timur-Weleri (36,35 Km), seksi 3 Weleri-Kendal (11,05 Km), seksi 4 Kendal-Kaliwungu (13,50 Km), dan seksi 5 Kaliwungu-Krapyak (10,10 Km).
Jalan tol ini menghubungka tiga kota di Jawa Tengah, yakni Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal, dan Kota Semarang. Keberadaan jalan tol ini mampu memangkas waktu tempuh sekitar satu jam lebih cepat bila dibandingkan dengan jalur yang telah ada sebelumnya.