"Memang harus naik (harga beras), biaya produksi mahal, air susah, disini (Jawa Tengah) sudah mulai masuk kemarau lagi," ujar Billy saat dihubungi iNews.id, Sabtu (8/6/2024).
Ditemui secara terpisah, salah seorang pedagang beras eceran di wilayah kawasan industri Jawa Barat, Erlina cukup merasakan dampak dari adanya kenaikan harga beras yang saat ini mulai terjadi.
Erlina menilai kenaikan harga beras saat ini tidak sepadan dengan kemampuan daya beli masyarakat. Pada akhirnya, masyarakat mengkonsumsi beras yang sesuai dengan kemampuan membelinya, meski kualitas beras menurun.
"Makanya kalau yang paling laku itu biasanya ya beras dengan harga Rp10.000, Rp9.500, kalau naik ke harga Rp12.000 ke atas kurang (dibeli). Nah ini sekarang kan beras sedang mahal ya, makanya beras yang Rp10.000 agak jelek (kualitas) biasanya," ucap dia.