The Fed Tingkatkan Suku Bunga, Harga Minyak Mentah Bergerak Fluktuatif

Dinar Fitra Maghiszha
Harga minyak mentah bergerak fluktuatif pagi ini Kamis (22/9/2022) imbas The Fed meningkatkan suku bunga AS 75 basis poin untuk menahan inflasi. (Foto: Reuters)

Mengutip Reuters, Kamis (22/9/2022), Dolar turut melejit menyentuh level tertingginya dalam 20 tahun terakhir terhadap sejumlah mata uang lainnya. Hal ini membuat minyak mentah lebih mahal bagi pembeli yang tidak menggunakan dolar.

Sementara itu permintaan bensin AS selama empat minggu terakhir dikabarkan turun menjadi 8,5 juta barel per hari (bph), yang notabene terendah sejak Februari. Demikian tertuang dalam laporan Biro Administrasi Informasi Energi AS pada Rabu (21/9/2022).

Kenaikan suku bunga, ditambah dengan inflasi yang meningkat, diperkirakan akan terus membebani permintaan minyak mentah yang pada akhirnya akan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Suku bunga yang tinggi juga membatasi kemampuan belanja konsumen, sekaligus membebani permintaan bensin.

Eskalasi politik di Eropa timur antara Rusia dan Ukraina masih menjadi akar macetnya rantai pasokan. Kabar terbaru, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi pasukan untuk mencaplok sejumlah wilayah di Ukraina.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Makro
4 hari lalu

BPS Catat Inflasi November 0,17 Persen, Harga Pangan Stabil Jelang Akhir Tahun

Nasional
4 hari lalu

Inflasi RI Tembus 0,17% di November 2025, Dipicu Harga Emas Perhiasan

Nasional
10 hari lalu

Lapor ke Prabowo, Mendagri Tito Pastikan Inflasi Terkendali

Makro
21 hari lalu

BI-DPR Sepakati Asumsi Makro ATBI 2026, Pertumbuhan Ekonomi 5,33 Persen, Inflasi 2,62 Persen

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal