Sepanjang sembilan bulan upaya regulator mengendalikan teknologi besar, Tencent tampaknya jauh lebih baik dibanding dengan Alibaba. Ini dibantu reputasi Pony Ma yang memilih berada di luar pusat perhatian.
Saat Alibaba harus membayar denda antimonopoli senilai 2,8 miliar dolar AS, regulator hanya mengenakan denda token kepada Tencent karena tidak meminta persetujuan untuk melakukan akuisisi dan investasi sebelumnya. Tencent juga hanya diperintahkan menyerahkan hak streaming eksklusif, dan lolos dari skenario buruk pada bisnisnya.
Namun, dikutip dari Bloomberg, laporan berita pada Selasa (3/8/2021) terkait game online membalikkan keadaan. Saham Tencent mencatat penurunan harian terbesar dalam satu dekade setelah surat kabar yang berafiliasi dengan Xinhua membidik bisnis game perusahaan, sehingga memicu spekulasi bahwa itu bisa menjadi target berikutnya dari tindakan keras pemerintah China.
Menurut Bloomberg Billionaires Index, hal tersebut menyebabkan kekayaan Pony Ma turun hampir 14 miliar dolar sejak IPO Ant ditangguhkan pada November tahun lalu. Kekayaanya pada Selasa tercatat 45,8 miliar dolar AS. Pony Ma berada di peringkat ketiga daftar orang terkaya China, di belakang Jack Ma dengan kekayaan bersih mencapai 47,8 miliar dolar AS.
Sementara terkait kecaman pada game online-nya, Tencent berjanji untuk lebih membatasi waktu bermain dan melarang pembelian game untuk anak di bawah umur. Perusahaan juga membahas kemungkinan melarang game untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun.