JAKARTA, iNews.id – PD Pembangunan Sarana Jaya sebagai BUMD DKI Jakarta dan PT Totalindo Eka Persada Tbk menandatangani perjanjian kerja sama untuk pengembangan Transit Oriented Development (TOD) di daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Total nilai proyek ini sebesar Rp3 triliun, dengan porsi 51% dari Totalindo dan 49% dari Sarana Jaya.
Proyek yang dibuat di tanah seluas 1,8 hektare dan untuk mengatasi kemacetan di Jakarta ini, rencananya juga akan dibangun perkantoran, terminal, dan kegiatan komersil lainnya. PD Sarana Jaya wajib menyukseskan proyek ini sebagai kewajibannya menjadi BUMD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Tanahnya kami kuasai kurang lebih 1,5 hektare saat ini dan rencananya satu bulan ke depan akan ditambah maksimal menjadi 1,8 hektare. Ini merupakan program Pemprov DKI dan kami BUMD milik Pemprov wajib untuk turut menyukseskan program ini,” ujar Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoori C Pinontoan dalan konferensi pers di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (22/11/2017).
Rencana awal pembangunan proyek ini ini dilakukan di akhir tahun 2018. Namun, Direktur Utama PT Totalindo, Donald Sihombing menyatakan, proyek itu bisa dipercepat dan dikerjakan di pertengahan tahun 2018. Dengan demikian, proyek ini bisa dipasarkan saat dimulainya pembangunan di pertengahan 2018. Diperkirakan proyek ini akan selesai dalam tiga tahun ke depan.
Selain pembangunan Proyek Terpadu di Area terminal MRT Lebak Bulus, Donald juga mengatakan akan mengembangkan satu resort dan tanahnya sudah dibeli untuk dibangun tahun depan. PT Totalindo mengembangkan banyak proyek di samping proyek-proyek milik pemerintah.
“Di sana kita mau bangun tahun depan mungkin. Totalindo mau membangun kantor sendiri di daerah Segitiga Emas, Jakarta. Masih banyak mau kita kembangkan, di samping proyek-proyek pemerintah,” ucapnya.