Transaksi Dagang RI-China Besar, ICBC Harap Yuan Jadi Pilihan daripada Dolar AS

Isna Rifka Sri Rahayu
Yuan. (Foto: Okezone)

Thomas menilai, penggunaan yuan dalam transaksi ekspor-impor masih sangat kecil dengan pertumbuhan satu digit. Menurut dia, kondisi ini terjadi karena infrastruktur sistem pembayaran yang memungkinkan pertukaran (swap) yuan dan rupiah di kedua negara belum memadai.

"Kalau lewat infrastruktur yang ada, swap bisa mengakomodasi. Tapi begitu dari Indonesia lewat swap ke China uangnya itu kan juga harus ada sistemnya di sana, kayak kita ada RTGS. Untuk menyambung dari swap ke sana diperkuat nanti dengan yang namanya LCS (local currency settlement)," ucapnya.

Selain infrastruktur, menurut dia, sosialisasi penggunaan yuan juga masih minim. Sosialisasi menjadi kunci untuk meluruskan persepsi negatif yang ada dengan terus mengedepankan benefit-benefit yang diperoleh pelaku usaha.

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Keuangan
3 bulan lalu

Analisis Dampak Perjanjian Tarif AS–Indonesia pada Neraca Perdagangan

Nasional
6 bulan lalu

Neraca Dagang RI-AS Surplus 1,12 Miliar Dolar AS per April 2025

Nasional
6 bulan lalu

Menko Airlangga Bertemu Menteri Ekonomi Prancis Eric Lombard, Bahas Danantara hingga IEU CEPA

Bisnis
7 bulan lalu

Airlangga Lapor Hasil Negosiasi Tarif AS ke Prabowo, Siap Bentuk 3 Satgas Baru

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal