Usai Jepang dan Korsel, Giliran Filipina Minta RI Cabut Larangan Ekspor Batu Bara

Suparjo Ramalan
Usai Jepang dan Korsel, giliran Filipina minta RI cabut larangan ekspor batu bara. (Foto: Ist)

Adapun larangan tersebut mendorong harga batu bara di China dan Australia lebih tinggi pada pekan lalu, sementara sejumlah kapal yang dijadwalkan membawa batu bara ke pembeli utama seperti Jepang, China, Korea Selatan, dan India berada dalam ketidakpastian di Kalimantan, tempat bagi pelabuhan batu bara utama Indonesia.

Filipina, yang masih sangat bergantung pada batu bara untuk pembangkit listrik, membeli sebagian besar kebutuhannya dari Indonesia, dan beberapa lebih mahal, pasokan dari Australia dan Vietnam.

Menurut data pemerintah Filipina, hampir 70 persen dari 42,5 juta ton pasokan batu bara negara itu pada 2020 diimpor. Listrik yang dihasilkan oleh batu bara terdiri dari sekitar 60 persen dari bauran pembangkit listrik, dan pada 2021 negara tersebut memasok 2,3 juta ton per bulan dari Indonesia untuk bahan bakar pembangkit listriknya.

Senator Win Gatchalian, yang mengepalai komite energi Senat, meminta departemen energi untuk menyiapkan langkah-langkah darurat menyusul larangan ekspor batu bara oleh pemerintah Indonesia, termasuk mencari pemasok potensial lainnya.

Editor : Jujuk Ernawati
Artikel Terkait
Internasional
3 jam lalu

Bangga! Perusahaan Indonesia Defend ID Masuk Daftar 100 Perusahaan Pertahanan Terbesar Dunia 2024

Internasional
11 jam lalu

600 Orang Lebih Tewas akibat Banjir di Asia Tenggara, Indonesia Paling Banyak

Nasional
17 jam lalu

Deretan Maskapai Indonesia Terdampak Recall 6.000 Pesawat Airbus A320

Nasional
3 hari lalu

Mentan Amran Targetkan RI Swasembada Susu dan Gula, Ini Strateginya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal