Alternatif ini pandang perlu lantaran banyak
program menelan anggaran bernilai fantastis, yang justru membebani kemampuan fiskal atau APBN itu sendiri.
“Paling tidak prioritas program dari pemerintahan mendatang, jadi pilih program yang benar-benar memang multiplier effect-nya itu luas, dampak jangka panjang itu ada,” katanya.
Dia mencontohkan tiga program yang bisa jadi fokus pemerintah baru. seperti penguatan sumber daya manusia (SDM), peningkatan modal, dan transfer teknologi.
Sebagai informasi, berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) per 30 April 2024 utang jatuh tempo pemerintah di tahun depan naik signifikan, dibandingkan tahun ini yang berada di posisi Rp434,29 triliun.
Hingga Mei 2024 penerimaan negara mencapai Rp1.123,5 triliun. Angka ini turun 7,1 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama 2023, yakni Rp1.209 triliun.