JAKARTA, iNews.id - Apakah Anda pernah mendengar terminologi Life Begins at Forty? Istilah ini diambil dari judul sebuah buku yang disusun penulis asal Amerika Serikat, Walter B. Pitkin, pada era 1930-an, sekaligus menjadi salah satu buku best seller non-fiksi pada masa itu.
Buku ini sebenarnya bercerita mengenai membaiknya harapan hidup warga Amerika Serikat (AS) dari semula 40 tahun menjadi 60 tahun. Pitkin menulisnya karena dunia kala itu sedang menghadapi krisis ekonomi terburuk dan terpanjang dalam sejarah: The Great Depression.
Bahkan, John Lennon dari The Beatles
sempat membuat lagu dengan judul yang sama. Ironisnya, dia akhirnya ditembak oleh seorang penggemar beratnya dan meninggal pada usia 40.
Dalam perjalanannya, istilah itu terlalu seksi untuk dilewatkan begitu saja. Bisa jadi, ungkapan “hidup dimulai ketika usia 40” menjadi pembenaran dari sebuah keadaan agar kita selalu optimistis.
Kesempatan untuk meraih keberhasilan bisa terjadi nanti ketika kita gagal mewujudkannya saat ini. Usia 40 pun dianggap sebuah masa ketika seseorang meraih kedewasaan dan kematangan.