JAKARTA, iNews.id - Emiten kendaraan listrik milik Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) mencatatkan pendapatan sebesar Rp408,9 miliar di semester I 2024. Angka tersebut mengalami penurunan 36,31 persen yoy dari periode yang sama tahun lalu Rp642,19 miliar.
Hal ini berpengaruh terhadap laba bersih VKTR yang juga mengalami penurunan sebesar 65,04 persen menjadi Rp15,11 miliar pada enam bulan pertama tahun 2024, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp43,22 miliar.
Meski terjadi koreksi pada penjualan, terutama pada segmen kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dan manufaktur suku cadang, hal ini sejalan dengan tren penjualan kendaraan nasional yang tercatat menurun sebesar 19 persen secara tahunan, bahkan lebih dalam di segmen kendaraan komersial yang menurun sebesar 26 persen secara tahunan, menurut data Gaikindo.
Penurunan ini dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti periode politik dan kondisi makro global tidak menentu yang sangat mempengaruhi kondisi finansial dan perbankan, namun VKTR tetap optimis dalam menjalankan bisnis yang unggul.
Pada sisi balance sheet, VKTR mencatat kenaikan total aset sebesar 3 persen menjadi Rp1,71 triliun pada semester I 2024. Peningkatan terjadi pada liabilitas sebesar 8 persen menjadi Rp563 miliar karena kenaikan utang usaha.
“Saat ini VKTR fokus memenuhi kebutuhan klien untuk EV terutama di segmen heavy dan light duty truk. Oleh sebab itu, pemenuhan pembuatan produk prototipe untuk uji coba klien menjadi salah satu hal yang kami maksimalkan. Dengan selesai dibangunnya fasilitas VKTS InsyaAllah akan sangat berpengaruh dengan kecepatan pengadaan produk Perusahaan,” ucap Direktur Utama VKTR. Gilarsi W Setijono dalam keterangannya dikutip, Sabtu (27/7/2024).
Sebagai langkah strategis, VKTR telah memulai pembangunan fasilitas kendaraan listrik komersial berbasis Completely Knock Down (CKD) pertama di Indonesia melalui anak perusahaan VKTS di Magelang, Jawa Tengah.