Dia berharap, ada kerja sama yang baik antara produsen dan distributor demi kelangsungan kebutuhan masyarakat Indonesia. Karena diketahui bersama, minyak goreng merupakan bahan pokok krusial bagi ibu rumah tangga maupun pelaku usaha makanan.
Sebelumnya, Roy menyebut bahwa kelangkaan minyak goreng di ritel modern bukan tanggung jawab ritel, melainkan kendala berasal dari pihak distributor.
Dia menuturkan, Aprindo hanyalah penyedia tempat untuk distribusi minyak goreng subsidi dengan harga Rp14.000 per liter kepada masyarakat, bukan pemasok.
"Masalahnya bukan di ritel, karena ritel nggak bisa produksi minyak. Masalahnya itu di pasokan para distributor. Kita ini kan cuma warung," ucapnya.