"Bagi kawasan ini, ekonomi China melambat dan permintaan domestik di China juga turun. Ini penting untuk diperhatikan, karena China adalah salah satu mitra dagang terbesar Indonesia, dan efeknya ada, tetapi kita juga harus tetap mengantisipasi situasi ketidakpastian ini," ucap Airlangga.
Di situasi global yang penuh ketidakpastian ini, ada titik terang bahwa Indonesia bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen dalam 7 kuartal berturut-turut dan ini dijalani dengan tingkat inflasi yang rendah.
"Bulan September lalu, inflasi kita di 2,28 persen. Tentu inflasi 2,28 persen dengan pertumbuhan di atas 5 persen ini menunjukkan bahwa Indonesia bisa membangun perekonomian dengan pertumbuhan yang berkualitas. IMF menilai bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia juga diperkirakan 5 persen di 2023 maupun di 2024," tutur Airlangga.