JAKARTA, iNews.id - Bursa saham Wall Street ditutup mengalami koreksi pada perdagangan Rabu (1/12/2021) waktu setempat. Hal itu terjadi karena investor khawatir tentang konfirmasi kasus pertama varian baru Covid-19, Omicron di Amerika Serikat (AS) dan komentar Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell tentang lonjakan inflasi.
Setelah naik sebanyak 1,9 persen pada akhir perdagangan, S&P 500 menyerahkan kenaik annya untuk berubah negatif pada akhir perdagangan bursa bersama dengan Dow dan Nasdaq.
Menurut data awal, S&P 500 kehilangan 54,09 poin, atau 1,22 persen, menjadi berakhir pada 4.511,14 poin, sedangkan Nasdaq Composite kehilangan 291,76 poin, atau 1,88 persen, menjadi 15.244,20. Dow Jones Industrial Average turun 476,74 poin, atau 1,38 persen, menjadi 34.014,22.
Sementara semua dari 11 sektor S&P utama naik hingga sore hari, sebagian besar sektor negatif menjelang akhir sesi. Sektor jasa komunikasi menjadi pecundang terbesar sepanjang sore ini.
Menjelang penutupan, satu-satunya sektor yang maju adalah utilitas, sektor yang lebih defensif yang cenderung menarik minat ketika investor melarikan diri dari taruhan yang lebih berisiko.
Salesforce.com Inc memperkirakan laba kuartal saat ini di bawah perkiraan karena menghadapi persaingan ketat dari para pesaing termasuk Microsoft, membuat sahamnya turun tajam.
Pusat Pengendalian Penyakit AS mengatakan negara itu telah mendeteksi kasus pertama varian Omicron, yang telah menginfeksi seseorang yang berasal dari Afrika Selatan, tempat varian itu awalnya ditemukan.
Sebelumnya, Powell Fed mengatakan pembuat kebijakan harus siap untuk menanggapi kemungkinan bahwa inflasi mungkin tidak surut pada paruh kedua tahun depan seperti yang diharapkan.