JAKARTA, iNews.id - Bursa Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (12/4/2022), setelah pemerintah mengumumkan inflasi Maret 2022 menembus angka 8,5 persen, tertinggi dalam 40 tahun terakhir.
Ketiga indeks utama Bursa AS yang semula reli berbalik arah terkoreksi akibat aksi jual saham, menyusul pengetatan moneter yang disampaikan The Federal Reserve atau The Fed untuk mengantisipasi tingginya inflasi.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 87,72 poin atau 0,26 persen menjadi 34.220,36, S&P 500 kehilangan 15,08 poin atau 0,34 persen menjadi 4.397,45, dan Nasdaq Composite turun 40,38 poin atau 0,3 persen menjadi 13.371,57.
Pergerakan Wall Street yang berbalik arah terjadi tak lama setelah pernyataan dari anggota Dewan Gubernur The Fed, Lael Brainard, menegaskan perlunya bank sentral untuk secara cepat menghadapi inflasi yang tinggi selama beberapa dekade.
"Komentar yang keluar dari pejabat Fed lebih hawkish daripada yang diantisipasi pasar. (Brainard) umumnya tidak mencolok, tapi sekarang dia lebih tegas dalam komentarnya, dan itu membuat investor duduk dan memperhatikan," kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Asset Management di Chicago.