JAKARTA, iNews.id - Perdagangan di Bursa Saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street pada pekan ini, akan dibayangi berakhirnya siklus kenaikan suku bunga Federal Reserve atau The Fed.
Analis menilai secara umum kondisi tersebut merupakan saat yang tepat bagi investor untuk mengoleksi saham-saham potensial, meskipun ada sentimen negatif prospek perekonomian yang tidak menentu dan valuasi yang melebar.
Mengutip Reuters, Senin (18/9/2023), The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan yang berlangsung Rabu (20/9/2023), setelah menaikkan biaya pinjaman sebesar 525 basis poin sejak Maret 2022.
Banyak investor percaya bahwa pembuat kebijakan kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga lebih lanjut, sehingga mengakhiri siklus pengetatan kebijakan moneter bank sentral yang paling agresif dalam beberapa dekade terakhir.
Jika perkiraan itu benar, maka saham bisa saja bersiap untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan. Setelah enam periode pengetatan kredit The Fed terakhir, S&P 500 (.SPX) naik rata-rata 13 persen dari kenaikan suku bunga terakhir hingga pemotongan pertama pada siklus berikutnya, berdasarkan analisis yang dilakukan oleh firma riset keuangan CFRA.