"Target kontrak baru itu relatif tinggi jika dibandingkan dengan kompetitor sejenis lainnya. Maka dari itu, perusahaan fokus untuk merealisasikan kontrak tahun 2018 menjadi pendapatan usaha," katanya.
Selain itu, ia menambahkan, pada awal tahun 2018 ini terdapat sisa nilai kontrak Waskita Beton sebesar Rp13,65 triliun, sehingga, pada tahun ini diperkirakan Waskita Beton mengelola total nilai kontrak menjadi sebesar Rp25,17 triliun.
Dengan tingginya Nilai Kontrak Dikelola (NKD) itu, lanjut dia, perusahaan fokus dalam menjaga operasional seluruh "plant and batching plant" sesuai prosedur yang berlaku, sehingga dapat menjaga kualitas terbaik dari produk-produk perusahaan.
Saat ini, Waksita Beton mempunyai kapasitas produksi sebesar 3,25 juta ton per tahun, dengan didukung oleh 11 plant serta mengelola 83 batching plant, dan 5 quarry. Pada tahun ini, kapasitas produksi ditargetkan meningkat menjadi 3,75 juta ton per tahun dengan target peningkatan kapasitas produksi sekitar 500 ribu hingga 600 ribu ton per tahun.
“Peningkatan kapasitas itu berasal dari dua plant baru WSBP di Kalimantan Timur dan Sumatera Utara serta peningkatan dari kapasitas produksi existing," ujarnya.