JAKARTA, iNews.id - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membidik nilai kontrak baru sebesar Rp25 triliun hingga Rp30 triliun di akhir 2022. Angka tersebut juga merupakan target jangka panjang yang ditetapkan perseroan.
“Mulai tahun 2022 ke depan, perseroan bertekad untuk konsisten setiap tahunnya mendapatkan nilai kontrak baru antara Rp25 triliun sampai Rp30 triliun,” kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko WSKT, Wiwi Suprihatno, dalam Public Expose Waskita Karya, Senin (14/11/2022).
Adapun, komposisi dari raihan kontrak baru nantinya diharapkan sebesar 70 persen berasal dari pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kemudian sebesar 30 persen lainnya berasal dari pihak swasta dan pengembangan bisnis.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasi III WSKT, Parjo menjelaskan bahwa, hingga September 2022, WSKT telah memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp11,58 triliun, yang sebagian besar berasal dari infrastruktur konektivitas sebesar 67,02 persen, anak usaha sebesar 11,86 persen, gedung sebesar 8,01 persen, infrastruktur air sebesar 7,96 persen, EPC sebesar 4,68 persen, dan lainnya sebesar 1,64 persen.
Dari keseluruhan nilai kontrak tersebut, kepemilikan pemerintah sebesar 65,36 persen, pengembangan bisnis sebesar 11,86 persen, swasta sebesar 11,81 persen, dan BUMN sebesar 10,98 persen.